Dalam kehidupan berumah tangga, pasangan suami istri tentu akan menghadapi yang namanya problematika, baik berkaitan dengan suami-istri, anak, tetangga, mertua, dll. banyak di antara kita yang mencoba menyelesaikan problematika itu dengan mencari solusi bersama, tapi tidak sedikit pula yang malah saling menyalahkan satu dengan yang lain.
Dalam menyelesaikan problematika rumah tangga, selain setiap pasangan suami istri hendaknya mencaari solusi agar bisa mengatasi masalah tersebut, juga harus memahami sebab-sebabnya agar tidak terulang di kemudian hari.
Berikut ini beberapa sebab timbulnya problematika rumah tangga
1. Meremehkan perbuatan dosa dan maksiat
Perbuatan dosa dan maksiat dapat melenyapkan ni’mat, merusak hati dan menghancurkan nilai-nilai. seorang ulama salaf mengatakan : “Sesungguhnya aku pernah berbuat ma’siat kepada Allah, lalu aku melihat efeknya pada perilaku istriku dan kendaraanku”
Ibnu ‘Abbas juga pernah berkata : “Sesungguhnya perbuatan dosa itu akan menghitamkan wajah (menghilangkan keceriaan), menggelapkan hati, menyempitkan kubur, melemahkan badan, menutup pintu rezeki dan melahirkan kebencian makhluk”
2. Mengabaikan hak dan kewajiban
Kehidupan rumah tangga terikat dengan hak dan kewajiban yang harus dijaga dan dihormati pasangan suami istri. mengetahui hak dan kewajiban itu merupakan langkah awal dalam upaya membangun keluarga bahagia dan tidak menghormati hak dan kewajiban itu menyebabkan timbulnya pertengkaran dan keretakan
3. Intervensi Kerabat dan tetangga
4. Membesar-besarkan kekurangan pasangan
Rasulullah saw bersabda : “Janganlah seorang laki-laki beriman membenci membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai salah satu perangainya, dia pasti menyukai perangainya yang lain.” (H.R Muslim)
5. Berprasangka buruk terhadap pasangan
Seringkali suami atau istri berprasangka buruk terhadap pasangannya tanpa alasan yang jelas, hal ini akan menyebabkan hilangnya kepercayaan antarsuami-istri. Padahal keluarga yang tentram harus dilandasi dengan saling memberikan kepercayaan antar suami istri kepadapasangannya.
Allah swt berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa” (Q.S Al-Hujurat:12)
6. Minimnya ilmu pengetahuan
Minimnya pengetahuan akan solusi-solusi yang disarankan oleh agama dlam mengatasi konflik-konflik kecil yang terjadi dalam keluarga, menyebabkan ketika ada masalah sekecil apapun, yang ada di benak pasangan suami-istri hanyalah perceraian. Ini keliru, karena perceraian adalah solusi terakhir setelah begitu banyak solusi lainnya tidak bisa menyelesaikan masalah
7. Terlalu mengikuti perasaan
Perasaan seseorang seringkali dipengaruhi oleh suasana hatinya. Seseorang yang hanya mengandalkan perasaan dalam menghadapi masalah, akan mengalami kebuntuan dalam mengatasinya dan seringkali terbawa emosi diri sendiri
8. Kurangnya pemahaman terhadap tabi’at dan sifat pasangan
Setiap manusia mempunyai tabi’at dan sifat bawaan masing-masing yang tidak bisa dirubah serta merta oleh siapapun. pasangan suami-istri yang tidak mampu memahami tabi’at pasangannya akan sering mengalami pertengkaran
9. Membuka rahasia keluarga kepada orang lain.
Wallahu a’lam bish shawab